Rabu, 28 Juni 2017

RESUME V

TES DAN EVALUASI

SIFAT TES STANDAR ATAU UJIAN YANG DIBAKUKAN
Apa itu Tes Standar?
Tes standar atau tes yang dibakukan mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar bisa membandingkan kemampuan murid dengan murid lain pada usia atau level yang sama, dan dalam banyak kasus perbandingan ini dilakukan di tingkat nasional. Apakah perbedaan antara tes standar dan tes yang dibuat oleh guru? Soal tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan instruksional untuk kelas tertentu. Sedangkan tes standar mencakup berbagai materi yang lazimnya diajarkan di kebanyakan kelas. Perbedaan lain antara tes standar dan tes buatan guru adalah banyak tes standar yang memiliki aturan umum dan kebanyakan telah dievaluasi validitas dan reliabilitasnya.

Tujuan Tes Standar
Tes standar biasanya bertujuan untuk:
1.      Memberikan informasi tentang kemajuan murid. Tes standar dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai prestasi dan kemampuan murid.
2.      Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid. Tes standar juga memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran murid.
3.      Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program khusus.
4.      Memberi informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi.
5.      Membantu administrator mengevaluasi program.
6.      Memberikan akuntabilitas.\
Perhatian terhadap akuntabilitas telah memunculkan tes berbasis standar (standards-based test), yang menilai kemampuan/keahlian yang diharuskan dipunyai murid sebelum mereka naik ke kelas berikutnya atau kelulusannya. Tes beresiko tinggi (high-stakes testing) adalah menggunakan tes dengan cara sedemikian rupa yang mengandung konsekuensi penting bagi murid, memengaruhi keputusan seperti apakah murid itu akan naik kelas atau lulus.

Kriteria untuk Mengevaluasi Tes Standar
  ü  Norma. Untuk memahami kinerja murid individual dalam suatu tes, kinerjanya itu perlu dibandingkan dengan kinerja dari kelompok norma (norm group), yakni keolmpok dari individu yang sama yang sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji.
     ü  Validitas, sejauh mana sebuah tes mengukur apa yang hendak diukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak.
3 tipe validitas :
  a.       Validitas Isi adalah kemampuan tes untuk mencakup sampel (to sample) isi yang hendak diukur.
  b.      Validitas Kriteria adalah kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur dengan penilaian atau kriteria lain.
  c.       Validitas Konstruk adalah sejauh  mana ada bukti bahwa sebuah tes mengukur konstruk tertentu.
  ü  Reliabilitas, sejauh mana sebuah prosedur tes bisa  menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi. Rabilitas dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain test-retest reability, alternative-form reability, dan split-half reability.
  ü  Keadilan. Tes yang adil (fair) adalah tes yang tidak bias (unbiased) dan tidak diskriminatif.

TES KECAKAPAN DAN PRESTASI
Membandingkan Tes Kecakapan dan Prestasi
Tes kecakapan adalah tipe tes yang didesain guna memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut. Sedangkan tes prestasi adalah tes yang dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dikuasai murid.

 Jenis-jenis Tes Prestasi Standar
1. Survey Batteries, sekelompok tes pokok persoalan individual yang didesain untuk murid level tertentu.
2. Tes untuk Subjek Spesifik. Tes yang biasanya menilai suatu keahlian secara lebih mendetail dan ekstensif ketimbang survey batteries.
3. Tes Diagnostik. Tes yang bertujuan untuk menentukan kebutuhan pembelajaran spesifik dari murid sehingga kebutuhan itu dapat dipenuhi melalui instruksi regular atau remedial.

Ujian Negara Berisiko Tinggi (High-Stakes) 
Format Ujian Negara. Dari sudut pandang konstruktivis, ujian yang diwajibkan negara ini menggunakan format yang salah, terdiri dari soal pilihan berganda. Sedikit negara yang menggunakan soal ujian negara dalam bentuk esai. Hampir semua negara mengacu pada kriteria kelulusan yang telah ditetapkan untuk murid. 

Keuntungan dan Penggunaan Tes Berisiko Tinggi 
ü     Meningkatkan kinerja murid
ü     Lebih banyak waktu untuk mengajarkan pelajaran yang diujikan 
ü     Ekspektasi tinggi untuk semua murid 
ü     Identifikasi sekolah, guru, dan administrator yang berkinerja payah 
ü     Meningkatkan rasa percaya diri di sekolah setelah nilai ujian naik

Kriteria terhadap Ujian Negara 
  ü  Menumpulkan kurikulum dengan penekanan lebih besar pada hafalan ketimbang pada keahlian berpikir dan memecahkan masalah.
  ü   Mengajar demi ujian.
  ü  Diskriminasi terhadap murid dari status sosioekonomi rendah dan minoritas.



SUMBER:

Santrock, W. John.(2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar