Kamis, 06 April 2017

RESUME II

BAB 7
PENDEKATAN BEHAVIORAL DAN KOGNITIF SOSIAL

APA  ITU PEMBELAJARAN?
Pembelajaran adalah pengaruh yang relatif permanen atas perilaku,  pengetahuan,  dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman.

 Pendekatan untuk pembelajaran
Telah ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran diantaranya pendekatan kognitif dan behavioral.
Behavioral behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat di observasi (pengalaman yang dapat diamati) bukan dengan proses mental ( pikiran perasaan dan motif yang tak dapat di observasi oleh orang lain). Pandangan behavioral ada 2, yaitu pengkondisian klasik dan operan . Kedua pandangan ini menekan pembelajaran asosiatif (associative learning), yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait (associative).
Kognitif
Ada 4 pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran :
1.      Kognitif sosial , yang menekankan bagaimana faktor perilaku, lingkungan, dan orang  (kognitif) saling berinteraksi mempengaruhi proses pembelajaran.
2.      Pemrosesan informasi kognitif , menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses kognitif lainnya
3.      Konstruktivis kognitif, menekankan konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman.
4.      Konstruktivis sosial,  fokus pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.

PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN

Pengkondisian klasik
Pengkondisian klasik adalah tipe pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respons yang serupa. Ada dua tipe stimuli dan dua tipe respons :
§  unconditioned stimulus (US)
§  unconditioned respons (UR)
§  conditioned stimulus (CS)
§  conditioned respons (CR)
Unconditioned stimulus (US)  adalah sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu.
Unconditioned respons (UR) adalah respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US.
Conditioned stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned response setelah diasosiasikan dengan US.
Conditioned respons (CR) adalah respons yang dipelajari yakni respons terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS.

Generalisasi, Diskriminasi, dan Pelenyapan
Generalisasi dalam pengkondisian klasik adalah tendensi dari stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus yang asli untuk menghasilkan respons yang sama.
Diskriminasi dalam pengkondisian klasik terjadi ketika organisme merespon stimuli tertentu tetapi tidak merespon stimuli lainnya.
Pelenyapan (extinction) dalam pengkondisian klasik adalah pelemahan conditioned response (CR) ketika tidak adanya and unconditioned stimulus (US).

Desensitisasi sistematis
Desensitisasi sistematis adalah sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan kecemasan.

Mengevaluasi pengkondisian klasik
Pengkondisian klasik membantu kita memahami beberapa aspek pembelajaran dengan lebih baik. Cara ini membantu kita menjelaskan bagaimana stimuli netron menjadi diasosiasikan dengan respons yang tak dipelajari dan sukarela. Ini sangat membantu untuk memahami kecemasan dan ketakutan murid. Namun cara ini tidak efektif untuk menjelaskan perilaku sukarela, seperti mengapa murid belajar keras untuk satu mata pelajaran atau lebih menyukai sejarah ketimbang geografi. Untuk area ini, pengkondisian operan akan lebih relevan.

Pengkondisian operan
Pengkondisian operan juga dinamakan pengkondisian instrumental adalah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

Hukum efek Thorndike
Hukum efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan akan diperlemah.

Pengkondisian operan Skinner
Pengkondisian operan di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi merupakan inti dari behaviorisme Skinner.

Penguatan dan hukuman
Penguatan (imbalan) atau (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku. Penguatan boleh jadi kompleks. Penguatan berarti memperkuat Dalam penguatan positif, frekuensi respon meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Dalam penguatan negatif, frekuensi respon meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).

Generalisasi, diskriminasi , dan pelenyapan
Generalisasi dalam pengkondisian operan berarti memberikan respons yang sama terhadap stimuli yang sama. Diskriminasi dalam pengkondisian operan berarti pembedaan di antara stimuli dan kejadian lingkungan. Dalam pengkondisian operan, pelenyapan (extinction) terjadi ketika respons penguat sebelumnya tidak lagi diperkuat dan responnya menurun.

ANALISIS PERILAKU TERAPAN DALAM PENDIDIKAN

Apa itu analisis perilaku terapan?
Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip condition ukuran untuk mengubah perilaku manusia.

Meningkatkan perilaku yang diharapkan
Ada lima strategi pengkondisian Operan yang dapat dipakai untuk meningkatkan perilaku yang diharapkan yaitu :
1)      Memilih penguat yang efektif
2)      Menjadikan penguat Kontingen dan tepat waktu
3)      Memilih jadwal penguatan terbaik
4)      Menggunakan perjanjian
5)      Menggunakan penguatan negatif secara efektif

Menggunakan Prompt dan Shaping
Dalam diskusi kita tentang pengkondisian operan diatas kita menunjukkan bahwa diskriminasi adalah membedakan stimuli atau kejadian-kejadian lingkungan murid dapat belajar memulai atau kejadian melalui penguatan diferensial ada 2 strategi penguatan differensial yang tersedia bagi guru yaitu prompt dan shaping.
Prompt adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum suatu respons dan meningkatkan kemungkinan respons segitu akan terjadi.
Shaping adalah mengajari perilaku dengan memperkuat perilaku yang mendekati perilaku sasaran.

Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan
Ada 4 langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi perilaku yang tidak diharapkan, yaitu:
§  Menggunakan penguatan diferensial
§  Menghentikan penguatan (pelenyapan)
§  Menghilangkan stimuli yang diinginkan, yang memiliki dua strategi yaitu time out (menjauhkan individu dari penguatan positif) dan response cost (menjauhkan penguatan positif dari individu)
§  Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)

PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN

Teori Kognitif Sosial Bandura
Teori kognitif sosial menyatakan bahwa faktor sosial, dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Model bandura dalam kasus perilaku akademik murid sekolah menengah yang kita sebut saja sebagai Nila.
Ø  Kognisi memengaruhi perilaku 
Ø  Perilaku memengaruhi kognisi 
Ø  Lingkungan memengaruhi perilaku 
Ø  Perilaku memengaruhi lingkungan 
Ø  Kognisi memengaruhi lingkungan 
Ø  Lingkungan memengaruhi kognisi
Dalam model pembelajaran bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran penting.Faktor personal (kognitif) yang ditekankan bandura pada masa belakangan ini adalah self-efficacy , yakni keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.

Pembelajaran observasional
Pembelajaran observasional adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Studi Boneka Bobo Klasik. Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan Bandura (1965)  mengilustrasikan bagaimana pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengamati model yang bukan sebagai penguat atau penghukum. Eksperimen ini juga mengilustrasikan perbedaan antara pembelajaran dan kinerja (performance) . Sejumlah anak taman kanak-kanak secara acak ditugaskan untuk melihat tiga film di mana ada seseorang (model)  sedang memukuli boneka plastik seukuran orang dewasa yang dinamakan boneka Bobo. Dalam film pertama,  penyerangnya diberi permen,  minuman ringan,  dan dipuji karena melakukan tindakan agresif. Dalam film kedua,  si penyerang ditegur dan ditampar karena bertindak agresif. Dalam film ketiga,  tidak ada konsekuensi atas tindakan si penyerang boneka.
Kemudian,  masing-masing anak dibiarkan sendiri berada di ruangan penuh mainan,  termasuk boneka Bobo.  Perilaku anak diamati melalui cermin satu arah.  Anak yang menonton film di mana perilaku penyerang diperkuat atau tidak dihukum apa pun lebih sering meniru tindakan model ketimbanganak yang menyaksikan si penyerang dihukum.  Seperti yang Anda duga,  anak lelaki lebih agresif ketimbang anak perempuan.  Namun,  poin penting dalam studi ini adalah bahwa pembelajaran observasional terjadi sama ekstensifnya baik itu ketika perilaku agresif diperkuat maupun tidak diperkuat.
Poin penting kedua dalam studi ini difokuskan pada perbedaan antara pembelajaran dan kinerja.  Karena murid tidak melakukan respons bukan berarti mereka tidak mempelajarinya.  Dalam studi Bandura,  saat anak diberi insentif (dengan atau jus buah)  untuk meniru model,  perbedaan dalam perilaku imitatif anak dalam tiga kondisi itu hilang.  Bandura percaya bahwa ketika anak mengamati perilaku tetapi tidak memberikan respons yang dapat diamati,  anak itu mungkin masih mendapatkan respons model dalam bentuk kognitif.

Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura
Bandura memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran observasional. Terdapat 4 Proses, yaitu:
      -          Atensi
      -          Retensi
      -          Produksi
      -          Motivasi

Pendekatan Perilaku Kognitif Dan Regulasi Diri
Pendekatan perilaku kognitif, penekanannya adalah mengubah perilaku dengan menyuruh orang untuk memonitor, mengelola, dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan dipengaruhi melalui faktor eksternal.
Pendekatan perilaku kognitif ini menggunakan metode instruksi-diri ( self-instructional method) , yaitu sebuah teknik perilaku kognitif yang dimaksudkan guna mengajari individu untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri.
Pembelajaran regulasi diri adalah memunculkan dan memonitor sendiri pikiran perasaan dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan.


Sumber :

Santrock, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo BS. Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP.

1 komentar:

  1. AGB365: Judi Bola Online, Sbobet Casino, Agen Togel, Dewapoker Terpercaya AGB365 merupakan promotor Situs Website Agen Judi Bola Piala Dunia 2018, oleh karena itu jangan ragu memilih situs www.betagb365.com sebagai Bola online terpercaya fair dan aman dan di jamin tidak adanya Bot atau cheat. Game lainnya bisa anda mainkan hanya dengan 1 user id saja. agen judi bola terpercaya, bandar SBOBET, MAXBET, Togel Online, dan live casino.Agen judi bola PIALA DUNIA 2018 terbaik. Proses Depo WD paling cepat
    .

    BalasHapus