BAB 7
PENDEKATAN BEHAVIORAL DAN KOGNITIF SOSIAL
APA ITU
PEMBELAJARAN?
Pembelajaran
adalah pengaruh yang relatif permanen atas perilaku, pengetahuan,
dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman.
Pendekatan untuk pembelajaran
Telah
ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran diantaranya pendekatan
kognitif dan behavioral.
Behavioral behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus
dijelaskan melalui pengalaman yang dapat di observasi (pengalaman yang dapat
diamati) bukan dengan proses mental ( pikiran perasaan dan motif yang tak dapat
di observasi oleh orang lain). Pandangan behavioral ada 2, yaitu pengkondisian
klasik dan operan . Kedua pandangan ini menekan pembelajaran asosiatif
(associative learning), yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian
saling terkait (associative).
Kognitif
Ada 4
pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran :
1.
Kognitif sosial , yang
menekankan bagaimana faktor perilaku, lingkungan, dan orang (kognitif)
saling berinteraksi mempengaruhi proses pembelajaran.
2.
Pemrosesan informasi
kognitif , menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui
perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses kognitif lainnya
3.
Konstruktivis kognitif,
menekankan konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman.
4.
Konstruktivis sosial,
fokus pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan
dan pemahaman.
PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN
Pengkondisian klasik
Pengkondisian klasik
adalah tipe pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan
dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan
respons yang serupa. Ada dua tipe stimuli dan dua tipe respons :
§
unconditioned stimulus
(US)
§
unconditioned respons
(UR)
§
conditioned stimulus (CS)
§
conditioned respons (CR)
Unconditioned stimulus (US) adalah sebuah stimulus yang secara otomatis
menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu.
Unconditioned respons (UR) adalah respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis
dihasilkan oleh US.
Conditioned stimulus (CS)
adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned
response setelah diasosiasikan dengan US.
Conditioned respons (CR)
adalah respons yang dipelajari yakni respons terhadap stimulus yang
terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS.
Generalisasi, Diskriminasi, dan Pelenyapan
Generalisasi dalam
pengkondisian klasik adalah tendensi dari
stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus yang asli untuk
menghasilkan respons yang sama.
Diskriminasi dalam pengkondisian klasik terjadi ketika organisme
merespon stimuli tertentu tetapi tidak merespon stimuli lainnya.
Pelenyapan (extinction) dalam pengkondisian klasik adalah pelemahan conditioned
response (CR) ketika tidak adanya and unconditioned stimulus (US).
Desensitisasi sistematis
Desensitisasi sistematis adalah sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian
klasik yang dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu
mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan
kecemasan.
Mengevaluasi pengkondisian klasik
Pengkondisian
klasik membantu kita memahami beberapa aspek pembelajaran dengan lebih baik.
Cara ini membantu kita menjelaskan bagaimana stimuli netron menjadi
diasosiasikan dengan respons yang tak dipelajari dan sukarela. Ini sangat
membantu untuk memahami kecemasan dan ketakutan murid. Namun cara ini tidak
efektif untuk menjelaskan perilaku sukarela, seperti mengapa murid belajar
keras untuk satu mata pelajaran atau lebih menyukai sejarah ketimbang geografi.
Untuk area ini, pengkondisian operan akan lebih relevan.
Pengkondisian operan
Pengkondisian operan juga dinamakan pengkondisian instrumental adalah bentuk
pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan
perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Hukum efek Thorndike
Hukum
efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil
positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan akan
diperlemah.
Pengkondisian operan
Skinner
Pengkondisian
operan di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam
probabilitas perilaku itu akan terjadi merupakan inti dari behaviorisme
Skinner.
Penguatan dan hukuman
Penguatan
(imbalan) atau (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan
probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya hukuman (punishment)
adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Penguatan boleh jadi kompleks. Penguatan berarti memperkuat Dalam penguatan
positif, frekuensi respon meningkat karena diikuti dengan stimulus yang
mendukung (rewarding). Dalam penguatan negatif, frekuensi respon meningkat
karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak
menyenangkan).
Generalisasi,
diskriminasi , dan pelenyapan
Generalisasi
dalam pengkondisian operan berarti memberikan respons yang sama terhadap
stimuli yang sama. Diskriminasi dalam pengkondisian operan berarti pembedaan di
antara stimuli dan kejadian lingkungan. Dalam pengkondisian operan, pelenyapan
(extinction) terjadi ketika respons penguat sebelumnya tidak lagi diperkuat dan
responnya menurun.
ANALISIS PERILAKU TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
Apa itu analisis
perilaku terapan?
Analisis perilaku terapan
adalah penerapan prinsip condition ukuran untuk mengubah perilaku manusia.
Meningkatkan perilaku yang diharapkan
Ada
lima strategi pengkondisian Operan yang dapat dipakai untuk meningkatkan
perilaku yang diharapkan yaitu :
1)
Memilih penguat yang
efektif
2)
Menjadikan penguat
Kontingen dan tepat waktu
3)
Memilih jadwal penguatan
terbaik
4)
Menggunakan perjanjian
5)
Menggunakan penguatan
negatif secara efektif
Menggunakan Prompt dan Shaping
Dalam
diskusi kita tentang pengkondisian operan diatas kita menunjukkan bahwa
diskriminasi adalah membedakan stimuli atau kejadian-kejadian lingkungan murid
dapat belajar memulai atau kejadian melalui penguatan diferensial ada 2
strategi penguatan differensial yang tersedia bagi guru yaitu prompt dan
shaping.
Prompt adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang
diberikan sebelum suatu respons dan meningkatkan kemungkinan respons segitu
akan terjadi.
Shaping adalah mengajari perilaku dengan memperkuat perilaku yang
mendekati perilaku sasaran.
Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan
Ada 4
langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi perilaku yang tidak diharapkan,
yaitu:
§
Menggunakan penguatan
diferensial
§
Menghentikan penguatan
(pelenyapan)
§
Menghilangkan stimuli
yang diinginkan, yang memiliki dua strategi yaitu time out (menjauhkan individu
dari penguatan positif) dan response cost (menjauhkan penguatan positif dari
individu)
§
Memberikan stimuli yang
tidak disukai (hukuman)
PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Teori Kognitif Sosial Bandura
Teori kognitif sosial menyatakan bahwa faktor sosial, dan kognitif, dan juga
faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Model bandura
dalam kasus perilaku akademik murid sekolah menengah yang kita sebut saja
sebagai Nila.
Ø
Kognisi memengaruhi
perilaku
Ø
Perilaku memengaruhi
kognisi
Ø
Lingkungan memengaruhi
perilaku
Ø
Perilaku memengaruhi
lingkungan
Ø
Kognisi memengaruhi
lingkungan
Ø
Lingkungan memengaruhi
kognisi
Dalam
model pembelajaran bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran
penting.Faktor personal (kognitif) yang ditekankan bandura pada masa belakangan
ini adalah self-efficacy , yakni keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai
situasi dan menghasilkan hasil positif.
Pembelajaran observasional
Pembelajaran
observasional adalah pembelajaran
yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Studi Boneka Bobo
Klasik. Dalam sebuah eksperimen
yang dilakukan Bandura (1965) mengilustrasikan bagaimana pembelajaran
dapat dilakukan hanya dengan mengamati model yang bukan sebagai penguat atau
penghukum. Eksperimen ini juga mengilustrasikan perbedaan antara pembelajaran
dan kinerja (performance) . Sejumlah anak taman kanak-kanak secara acak
ditugaskan untuk melihat tiga film di mana ada seseorang (model) sedang
memukuli boneka plastik seukuran orang dewasa yang dinamakan boneka Bobo. Dalam
film pertama, penyerangnya diberi permen, minuman ringan, dan
dipuji karena melakukan tindakan agresif. Dalam film kedua, si penyerang
ditegur dan ditampar karena bertindak agresif. Dalam film ketiga, tidak
ada konsekuensi atas tindakan si penyerang boneka.
Kemudian,
masing-masing anak dibiarkan sendiri berada di ruangan penuh mainan,
termasuk boneka Bobo. Perilaku anak diamati melalui cermin satu
arah. Anak yang menonton film di mana perilaku penyerang diperkuat atau
tidak dihukum apa pun lebih sering meniru tindakan model ketimbanganak yang
menyaksikan si penyerang dihukum. Seperti yang Anda duga, anak
lelaki lebih agresif ketimbang anak perempuan. Namun, poin penting
dalam studi ini adalah bahwa pembelajaran observasional terjadi sama
ekstensifnya baik itu ketika perilaku agresif diperkuat maupun tidak diperkuat.
Poin
penting kedua dalam studi ini difokuskan pada perbedaan antara pembelajaran dan
kinerja. Karena murid tidak melakukan respons bukan berarti mereka tidak
mempelajarinya. Dalam studi Bandura, saat anak diberi insentif
(dengan atau jus buah) untuk meniru model, perbedaan dalam perilaku
imitatif anak dalam tiga kondisi itu hilang. Bandura percaya bahwa ketika
anak mengamati perilaku tetapi tidak memberikan respons yang dapat diamati,
anak itu mungkin masih mendapatkan respons model dalam bentuk kognitif.
Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura
Bandura
memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran
observasional. Terdapat 4 Proses, yaitu:
-
Atensi
-
Retensi
-
Produksi
-
Motivasi
Pendekatan Perilaku Kognitif Dan Regulasi Diri
Pendekatan perilaku
kognitif, penekanannya adalah
mengubah perilaku dengan menyuruh orang untuk memonitor, mengelola, dan
mengatur perilaku mereka sendiri, bukan dipengaruhi melalui faktor eksternal.
Pendekatan
perilaku kognitif ini menggunakan metode instruksi-diri ( self-instructional
method) , yaitu sebuah teknik perilaku kognitif yang dimaksudkan guna mengajari
individu untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri.
Pembelajaran regulasi
diri adalah memunculkan dan memonitor
sendiri pikiran perasaan dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan.
Sumber :
Santrock, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.
Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo BS. Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP.
AGB365: Judi Bola Online, Sbobet Casino, Agen Togel, Dewapoker Terpercaya AGB365 merupakan promotor Situs Website Agen Judi Bola Piala Dunia 2018, oleh karena itu jangan ragu memilih situs www.betagb365.com sebagai Bola online terpercaya fair dan aman dan di jamin tidak adanya Bot atau cheat. Game lainnya bisa anda mainkan hanya dengan 1 user id saja. agen judi bola terpercaya, bandar SBOBET, MAXBET, Togel Online, dan live casino.Agen judi bola PIALA DUNIA 2018 terbaik. Proses Depo WD paling cepat
BalasHapus.